PALU, MERCUSUAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) menerima secara resmi peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), belum lama ini.
Diketahui, PMMDN adalah pertukaran mahasiswa selama satu semester dari satu klaster daerah ke klaster daerah lainnya, yang memberikan pengalaman kebhinnekaan dan sistem alih kredit, sebanyak 20 SKS.Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang diterima untuk menempuh pembelajaran dalam program di FKM Untad ini yakni sebanyak 10 orang, yakni 3 orang dari Universitas Prima Indonesia, 2 dari Universitas Negeri Medan, satu dari Universitas Sriwijaya, 3 dari Universitas Slamet Riyadi, dan seorang lagi dari Universitas Swadaya Gunung Jati.
Tuti Aulia, dari Universitas Negeri Medan, sangat antusias dengan program ini dan berharap semoga modul nusantara mampu diaplikasikan dengan baik, dan proses pembelajaran di FKM Untad mampu diikuti dengan lancar.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Unit Merdeka Belajar Kampus Merdeka FKM Untad, Bertin Ayu Wandira, S.KM., M.Kes.
“Semoga program PMMDN ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta, hingga selesai nantinya,” ujar Bertin.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes mengapresiasi peserta dari penjuru nusantara yang mengikuti program PMMDN ini dan memilih untuk inbound di FKM Untad, pada Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Program Studi Gizi.
“Semoga semua peserta betah dengan pengoptimalan layanan akademik dan agar mampu mengikuti seluruh proses pembelajaran pada mata kuliah yang dipilih masing-masing dengan baik, dan juga bisa menginspirasi teman-temannya yang lain saat berinteraksi. Dengan kebermanfaatannya, program seperti ini diharapkan bisa terus berlanjut di masa mendatang,” ujar Ryman.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari Dekan FKM Untad, Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes.
“Semoga adik-adik semua sukses mengakses ilmu, soft skill, dan tentu pengalaman teknis lainnya. Saya berharap kepada civitas akademika (dosen dan tenaga kependidikan), untuk memberikan pelayanan prima baik secara akademik maupun non akademik. Layanan yang baik akan selalu terkenang. Semoga mahasiswa kita yang outbound juga memperoleh hal yang sama dari institusi yang dituju,” tandasnya. CLG
Sumber : Mercusuar SUL-TENG