PALU, MERCUSUAR – Kelompok Kerja (Pokja) Bencana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) menggelar kegiatan Pelatihan Kader Relawan Bencana. Giat tersebut dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palu belum lama ini, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Turut hadir pengurus Pokja Bencana FKM Untad, Pimpinan, Dosen, Staf, dan Mahasiswa kader relawan bencana. Sebagai pemateri dalam pelatihan ini adalah Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid dari Divisi Bencana PKMK FKKMK UGM serta Vidyanto, S.KM., MPH dari Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM Untad.
“Dengan adanya pelatihan ini maka diharapkan akan menciptakan kader relawan yang mempunyai kompetensi terkait kesehatan masyarakat pada saat bencana serta kader relawan yang lebih terlatih. Serta hal ini merupakan bagian kesiapsiagaan FKM Untad dalam menghadapi bencana,” ujar Ketua Pokja Bencana FKM Untad, Lusia Salmawati, S.KM., M.Sc.
Sementara itu Dekan FKM Untad, Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes menyebut giat tersebut merupakan salah satu upaya pencapaian visi FKM yang bercirikan kebencanaan. “ Harapan saya dari kegiatan ini adalah dihasilkan kader yang tangguh dan juga ikhlas dalam bekerja di lapangan dalam situasi darurat sekalipun. Dan saya harap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala atau berkelanjutan oleh unit Pokja Bencana FKM Untad untuk regenerasi kader,” tandasnya.
Hal senada dikatakan Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes. “Diharapkan dengan adanya pelatihan kader relawan bencana ini, dapat menciptakan para kader yang berasal dari unsur mahasiswa FKM Untad baik kesehatan masyarakat maupun gizi yang tangguh dan siap siaga terhadap bencana,” ujar Dr Ryman.
Dr Ryman menambahkan kondisi Sulteng yang rawan bencana baik bencana alam maupun non alam sangat membutuhkan perhatian, sehingga hadirnya relawan diharapkan dapat meringankan kerja para stakeholder. “Tentunya kader relawan Pokja Bencana FKM Untad ini diharapkan nantinya dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperolehnya dan keterampilan pendukung selama pelatihan ini agar sigap dalam menghadapi bencana, baik dalam lingkup internal maupun eksternal kampus. Serta penguatan kerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya yang berperan dalam penanggulangan bencana senantiasa dioptimalkan,” kata Ryman mengakhiri. CLG
Sumber : Mercusuar Sul-Teng