Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP. selaku Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) yang juga Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad menjadi salah seorang narasumber Seminar Generik Kompetensi oleh Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIIK) Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari.
Acara berlangsung secara hybrid di aula FIIK UMW Kendari dan zoom meeting, tanggal 6 Juli 2024.
Acara seminar ini dihadiri oleh Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat FIIK UMW, Unsur Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan, serta para Mahasiswa FIIK UMW selaku peserta seminar.
Adapun yang menjadi narasumber yakni Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP. (FKM Untad), Dr. Sartini Riski M. S., S.KM., M.Kes. (FIIK UMW), Muh. Ikhsan Akbar, S.KM., M.Kes. (FIIK UMW), dan Kabag Mutu Layanan Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kendari.
Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat FIIK UMW Dr. Erwin Azizi Jayadipraja Deden Miftah, S.KM., M.Kes. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap seminar generik kompetensi yang dibawakan para narasumber. Semoga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang reformasi BPJS dalam menghadapi tantangan di era digital dan teknologi kesehatan.
Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes. selaku Dekan FKM Untad mengharapkan agar semoga seminar generik kompetensi tersebut menjadi bentuk pengaplikasian aktivitas tridharma dan pengembangan keilmuan antara FKM Untad bersama FIIK UMW Kendari, serta memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan kepada para mahasiswa.
“Terima kasih kepada FIIK UMW dan narasumber dari FKM Untad,” kata Dekan FKM Untad.
Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP. selaku narasumber yang juga Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad memberikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat beserta jajaran FIIK UMW Kendari yang telah mengundang kami untuk membawakan materi dalam seminar generik kompetensi ini.
“Adapun materi yang diamanahkan kepada kami terkait reformasi BPJS di era digital. Semoga kita semua dapat memahami dan belajar bersama tentang teknologi masyarakat era 5.0, dampak dunia dan era baru industrialisasi digital, strategi menghadapi era digital, konsep Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS), benefit BPJS Kesehatan, dan reformasi BPJS era digital seperti layanan mobile JKN,” kata Dr Ryman.
Ia pun mengharapkan kompetensi mahasiswa kesehatan masyarakat khususnya administrasi dan kebijakan kesehatan dapat meningkat terkait peran mahasiswa di era digital dalam hal jaminan kesehatan. Sehingga lewat BPJS yang telah bereformasi di era digital, kita harus siap menjadi super smart society 5.0 yang merupakan keniscayaan yang harus dihadapi.
“Semoga pula universal health coverage dapat segera tercapai, yang memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta bermutu dengan biaya terjangkau,” tutupnya.