Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad), Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP. menjadi salah satu narasumber dalam acara pertemuan evaluasi dalam rangka Pembinaan Wilayah (Binwil) Provinsi Sulawesi Tengah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
Turut pula narasumber lainnya Direktur Perumahan dan Pemukiman Bappenas, Poltekkes Palu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, RSUD Undata, Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli, Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali, dan Dinas Kesehatan Kota Palu.
Acara dibuka oleh Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS. yang juga dibersamai oleh Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Acara berlangsung di salah satu hotel di Kota Palu, tanggal 27-29 November 2023. Acara ini dihadiri oleh unsur Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes. selaku Dekan FKM mengharapakan semoga adanya Binwil oleh Kemenkes RI ini, FKM Untad mampu berkontribusi dalam memberikan analisis kritis terkait berbagai hal penting yang dibutuhkan dalam transformasi kesehatan. Semoga seluruh pihak dapat bersinergi dengan baik.
Kegiatan Binwil ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan Binwil sebelumnya yang turut diikuti oleh delegasi FKM Untad yakni Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP., Dr. Arwan, S.KM., M.Kes., Bertin Ayu Wandira, S.KM., M.Kes., dan Muh. Rizki Ashari, S.KM., M.Kes.
Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP., yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad mengucap syukur dan terima kasih dan apresiasi kepada Kemenkes RI atas kesempatan yang diberikan terhadap kami untuk menjadi narasumber.
“Semoga kita semua dapat belajar bersama terkait kajian teoritis dan praktis yang mendukung transformasi kesehatan,” kata Dr Ryman.
6 pilar transformasi kesehatan, lanjutnya, perlu menjadi perhatian kita bersama, yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
“Capaian penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang baik mutlak dibutuhkan dalam rangka transformasi kesehatan,” ungkap Dr Ryman.