Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan dua pemateri dari University of Newcastle Australia.
Dekan FKM Untad Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes. menyambut dengan gembira didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik para pemateri diantara Prof. Tim Roberts dan Dr. John.
“Kami sangat berbahagia bisa bertemu dan menjadapatkan ilmu yang sangat luar biasa dan pastinya ini akan sangat berarti bagi kami di FKM,” kata Prof Nurdin.
Dekan FKM pun menegaskan kepada seluruh mahasiswa yang hadir pada kesempata tersebut agar dapat memberikan pertanyaan dan bisa menggalih banyak ilmu dari kegiatan tersebut.
“Anak-anakku siapkan catatan kalian dengan baik hari ini kita akan mendapatkan materi yang sangat berharga tentang tema kita hari ini yaitu System Thinking in Public Health” tutup Dekan.
Sejalan denga napa yang dikatakan oleh Dekan, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., M.AP. selaku Wadek Bidak mengharapkan agar mahasiswa FKM bisa mendapatkan pandangan-pandangan baru tentang Kesehatan Masyarakat.
“Kita patut bersyukur atas kesempatan ini dan tentunya apresiasi yang setinggi-tingginya kami dari FKM ucapkan untuk kedua pemateri hari ini,” ungkap Dr Ryman.
Prof Tim Roberts pun menyampaikan materinya dengan sangat apik yang dimoderatori oleh Linda Ayu Rizka Putri, SKM, MSc. sehingga menarik perhatian mahasiswa.
“Kesehatan masyarakat adalah hal yang paling penting untuk dilakukan dan wajib untuk diperhatikan oleh semua pihak baik itu Pemerintah maupun Universitas dan tentunya para ekspertis di bidang ini,” tutur Prof Tim.
Guru Besar UoN ini mengungkapkan dalam era revolusi industri 5.0 mahasiswa FKM sudah sepatutnya mampu untuk mengusai teknologi karena di dalam cloud saat ini banyak mengandung data yang bisa mereka gunakan untuk keperluan analisis data terkait kesehatan masyarakat.
Masalah lainnya yang juga menjadi konsen Prof Tim dalam pemaparannya terkait dengan persoalan sampah yang juga menjadi pekerjaan rumah yang besar untuk para penggiatan Kesehatan Masyarakat.
“There is no free lunch” adalah istilah yang digunakan Prof Tim untuk menyatakan bahwa tidak ada perbuatan tanpa risiko, dan bahaya sampah untuk kesehatan manusia dan lingkungan adalah konsekuensi atas polusi lingkungan yang harus ditanggung umat manusia.
“Maka penyelesaian terbaik untuk mengatasi persoalan sampah ini khususnya di Indonesia adalah dengan membangun system thinking yang tepat,” jelas Tim.
Selain itu Prof Tim juga memberikan penekanan terkait dengan pentingnya keberadaan pohon yang sangat membantu manusia sehingga dia mengharapkan agar nantinya lebih banyak dilakukan penanaman pohon.
Prof. Tim pun menunjukan salah satu video kompetisi mobil solar energy bagaimana pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan dengan menggunakan solar energy.
Pada sesi tanya jawab sejumlah mahasiswa mengemukakan beberapa pertanyaan terkait dengan pemaparan Prof. Tim Roberts.
Salah satu pertanyaan yang menarik datang dari seorang mahasiswa yang bertanya tentang apakah ada dampak negative dari solar energy.
Dijawab oleh Dr John Holsworth bahwa tetap ada dampak negatifnya yang datang dari proses pembuatannya dan bahan dasar untuk membuat panel solar energy.
“Walaupun demikian solar energy ini lebih banyak memberikan manfaat karena mampu menghasilkan energi yang sangat besar dan manfaat yang luar biasa dibandingkan dengan kerugian dan energi yang dikeluarkan pada pembuatannya,” tutup John.
Satu pertanyaan lainnya terkait dengan persoalan polusi nuklir yang terjadi di laut Jepang, yang dimana menurut Prof Tim ini adalah masalah yang harus diselesaikan oleh penggiat Publich Health dengan menggunakan system thinking bukan hanya delution.***